Rabu, 30 April 2014
KEADILAN RASULULLAH
KISAH RAHASIA DI SEBALIK SHALAT LIMA WAKTU
Jika Al Qur`an Bisa Bicara
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf [7] : 36).
Bila Al Qur'an bisa bicara !
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga.
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.
Dari perjalanan di alam akhirat.
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai.
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Kamis, 24 April 2014
Contoh Case Study PPG 2014
“Unlukcy Draw”
Hari ini tanggal 10 April 2014. Satu hari setelah seluruh rakyat indonesia melaksanakan pesta demokrasi terbesar diseluruh Indonesia. Sebenarnya kami semua udah tau kalau hari ini akan ada peer teaching hanya saja belum ditentukan siapa yang akan maju untuk kali perdana ini. Jadi kami semua (termasuk saya) belum memiliki perangkat pembelajaran yang benar-benar siap “tempur” untuk peer teaching pada hari ini.
Ketika masih asik merevisi perangkat pembelajaran (kebetulan pada saat itu masih berlangsung presentasi dari kelompok 5) masuk ibu Rahmah yang kemudian langsung mengatakan bahwa sampai hari ini harus ada yang tampil untuk peer teaching. Bu Rahmah memberikan pilihan apakah ada peserta PPG yang mau tampil perdana secara sukarela. Ternyata tidak ada satu pun dari kami yang mengajukan diri sehingga akhirnya ibu rahma mengambil keputusan untuk menunjuk kelompok yang akan tampil. Akhirnya bu rahmah menunjuk kelompok 2 dan kelompok 4 untuk tampil pada hari ini (saya berada di kelompok 4). Setelah diskusi di kelompok kami, maka diputuskan bahwa untuk tampil perdana dari kelompok 4 adalah saya dan dari kelompok 2 adalah Winda Afdanun. Bu rahmah memberi kelonggaran kepada kami untuk menyiapkan perangkat serta alat-alat yang dibutuhkan untuk tampil nanti. Jadi saya dan dan winda memilih untuk menyiapkan bahan dan perangkat pembelajaran diruang panitia PPG.
Karena mendapat undian yang “mendadak dangdut” begitu membuat saya menjadi tidak fokus lagi dalam menyiapkan media pembelajaran powerpoint. Pikiran saya bercabang antara mengeprint perangkat dan menyiapkan media pembelajaran. Sehingga banyak hal krusial yang tidak sesuai atau tidak ada dalam powerpoint saya.
Pukul 10.30 tepat saya kembali ke ruangan dan menyiapkan peralatan untuk tampil. Materi yang akan saya tampilkan pada kesempatan pertama ini adalah materi perbandingan pada pertemuan ke 11 (pertemuan terakhir sebelum Ujian, bagian penerapan konsep perbandingan dalam masalah nyata sehari-hari). Karena masih ada persaan belum PD untuk tampil saya jadi lupa untuk “mengkondisikan” kepada teman-teman agar berperan sebagai siswa kelas kelas IX yang sudah mendapatkan materi tentang perbandingan khususnya tentang perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Saya juga lupa bahwa penilaian dalam peer teaching menggunakan durasi waktu 40 menit, sedangkan saya menyetel peer teaching pada kali ini untuk durasi waktu 2 x 40 menit. Bu cici mengingat saya agar durasinya dipecepat seperti pembelajaran micro teaching. Pada saat itulah saya mulai merasa “kacau” dalam mengontrol pembelajaran sampai pembelajaran selesai.
Pada saat fase masukan dan saran dari dosen pembimbing, banyak sekali masukan yang saya dapatkan dari bu rahmah dan buk cici. Bu cici mengatakan bahwa kalau gaya mengajar saya seperti itu maka siswa saya akan kesulitan mengikuti atau menangkap kegiatan pembelajaran saya pada hari ini karena pada media powerpoint tidak ditampilkan secara untuh mengenai arahan yang harus dilakukan siswa dalam mendiskusikan lembar kerja. Selain itu bu cici juga menambahkan bahwa apersepsi dalam powerpoint saya tidak tepat untuk pembelajaran hari itu. Bu cici mengatakan bahwa apersepsi saya lebih cocok jika ditampilkan pada pertemuan pertama ketika siswa baru pertama sekali akan mempelajari konsep perbandingan. Selain bu cici, bu rahmah juga memberikan masukan dan tambahan diantaranya kalau mengenai pentingnya mengkodisikan teman-teman dulu sebelum tampil sehingga teman-teman bisa “berakting” sesuai dengan kelas dan materi yang akan kita tampilkan pada saat tampil. Tidak hanya itu, bu rahmah juga memberikan saya kesempatan untuk melakukan self evaluating (pembelaan diri) mengenai peer teaching pada hari ini. Saya menilai bahwa kurang maksimalnya peert teaching saya pada kali ini karena kurangnya persiapan yang saya lakukan dan hasil undian yang kurang beruntung (J)
Tetapi kalau boleh jujur, sebenarnya dengan adanya masukan dari dosen pembimbing dan teman-teman saya merasa senang. Karena akhirnya saya bisa melihat bagaimana “penampilan” saya kalau lagi mengajar siswa secara utuh. Penampilan perdana ini benar-benar menjadi motivasi buat saya pribadi dan saya berharap agar pada peer teaching selanjutnya saya bisa mempersiapkannya dengan lebih maksimal lagi.
Banda Aceh, 13-04-2014.
Selasa, 15 April 2014
Berfikir Tentang Blog
sering terfikir kenapa sekarang ini kegiatan untuk menulis-nulis di blog kelihatan lebih menarik. padahal blog ini sudah hampir 2 tahun beroprasi dan selama itu hanya ada sekitar 100 pengunjung karena saya juga jarang update tulisan atau artikel terbaru. padahal dulu ketika baru-baru di buat akun untuk blog ini, ada niat untuk bisa menjadi seorang penulis. namun gak tau kenapa, bisa dikatakan niat itu menguap begitu saja secara tiba-tiba. bisa jadi karena waktu itu saya menilai bahwa blog kurang populer dibandingkan dengan Fb atau twiter gitu. tapi belakangan ini saya menyadari bahwa saya salah menilai tentang blog. saya melihat begitu banyak hal-hal dan kesempatan yang bisa kita raih dari sebuah blog. melalui blog kita bisa berbagi ke sesama, bisa bertukar pikiran dan mengemukakan ide-ide kita.
jadi sepertinya semangat dari dalam diri penulis untuk ikut meramaikan jamaah bloger di tanah air tercinta ini sudah mulai tumbuh. selain itu dukungan infrastruktur yang sekarang ini sudah sangat memungkinkan untuk memulai aktifitas blog. mulai dari penentuan tema dan orientasi dar blog ini. sepertinya akan dimulai dengan mengangkat tema tentang pendidikan. berhubung penulis juga masih berstatus sebagai mahasiswa PPG di sebuah LPTK yang ada di pulau Sumatera. tidak hanya penyampaian pendapat, tetapi juga memposting hal-hal atau artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. salam hangat dari pendatang baru yang merasa terlahir kembali.
Banda Aceh, 16-04-2014
Senin, 14 April 2014
Tampil Perdana
tampil perdana hari ini sangat kurang dari persiapan, kebetulan tampil tanggal 10 April 2014, jadi masih kena demam pemilu 2014. sebelumnya persiapan memang sudah ada meliputi perangkat pembelajaran kecuali media power point yang memang belum dibuat. tampil kali ini memang tanpa persiapan yang memadai, karena berdasarkan undian yang tiba-tiba, nama saya keluar sebagai orang yang harus peer teaching untuk pertama kali, hasilnya memang banyak sekali masukan dan koreksi yang diberikan oleh dosen pembimbing. tapi kalau boleh jujur sebenarnya itulah yang aku harapkan. aku bisa bercermin tentang bagaiman gaya mengajar ku selama ini. hari ini adalah tampil perdana ku sebagai peserta PPG. meskipun tidak sempurna, namun aku merasa puas
Banda Aceh, 14-04-2014